RAMADHAN ERA KHILAFAH

- Kontributor

Senin, 12 April 2021 - 08:33 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Image: Detik.com

Image: Detik.com

bnewsmedia.id, Cerita – “Telah datang kepada kalian ramadhan, bulan yang penuh berkah. Allah wajibkan  kepada kalian puasa di bulan ini. di bulan ini, akan dibukakan pintu-pintu langit. Dan ditutup pintu-pintu neraka, serta setan-setan nakal akan dibelenggu. Demi Allah, di bulan ini terdapat satu malam yang lebih baik dari pada 1000 bulan. Siapa yang terhalangi untuk mendulang banyak pahala di malam itu, berarti dia terhalangi mendapatkan kebaikan. (HR . Ahmad, Nasai 2106, dan dishahihkan Syiaib Al –Arnauth).

Bulan suci Ramadhan sudah di depan mata. Bulan dimana kemuliaan dan keberkahan berlimpah ruah. Setiap kebaikan yang dikerjakan seorang hamba Allah akan diganjar dengan pahala lebih dibandingkan bulan-bulan yang lain. Di Bulan ini segala pintu-pintu kebaikan di buka. Dan hal yang paling istimewa adalah di bulan ramadhan terdapat satu malam kemuliaan bernama lailatul qadar, dimana malam itu lebih baik dari seribu bulan. Dengan banyaknya keistimewaan di bulan ramadhan, Maka sudah seharusnya kita sebagai umat Islam bergembira menyambut kedatangannya.

Namun, ramadhan kali ini kita masih disibukkan dengan musibah pandemi covid 19 seperti tahun kemaren. Kegiatan di luar rumah dilakukan terbatas. Baik untuk aktivitas sosial maupun aktivitas ibadah. Berat memang, mengingat biasanya sebagian orang lebih banyak menggunakan waktu di luar rumah selama bulan ramadhan untuk beribadah.  Sungguh, kita merindukan suasana kembali normal, apalagi di bulan ramadhan, agar aktivitas sosial dan ibadah kita jalani tanpa kendala.

ADVERTISEMENT

ads. Ukuran gambar 480px x 600px

SCROLL TO RESUME CONTENT

Di sisi lain, hal yang lebih membuat pilu adalah ramadhan kali ini merupakan ramadhan ke seratus yang kita jalani tanpa kepemimpinan Islam. Ramadhan keseratus kita kehilangan Ibu, kehilangan pengayom. Jika dengan suasana ramadhan di sistem kapitalis normal saja kita rindu, bagaimana halnya dengan Ramadhan saat sistem Islam di terapkan secara totalitas?

Pada masa kepemimpinan Umar bin Khatab, di malam pertama bulan ramadhan, beliau segera melaksanakan salat magrib di masjid. Setelahnya berkhutbah di hadapan masyarakat. Beliau juga mengirimkan surat kepada para wali agar mereka melaksanakan salat tarawih secara berjamaah di masjid.

Selanjutnya Umar bin Khattab ra menyalakan pelita di masjid sepanjang malam pada bulan ramadhan. Tidak hanya itu, khalifah dan kaum muslim menyediakan makanan untuk berbuka puasa bagi orang yang berbuka. Kemudian mereka memperbanyak amalan sedekah di bulan ramadhan. Umar bin Khattab bahkan membangun sebuah rumah untuk tamu, orang yang kehabisan bekal makanan dalam perjalanan, serta orang-orang yang memerlukan.

Tidak hanya perkara ibadah mahdhah saja, ramadhan di zaman nabi Muhammad SAW dan para khalifah juga diisi dengan aktivitas jihad untuk memerangi orang-orang kafir. Pada 17 Ramadhan 2 hijriyah, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat berperang melawan pasukan Quraisy di Badar. Peperangan ini berhasil dimenangkan oleh kaum Muslim. Pada Tanggal 10 Ramadhan 8 Hijriyah, Nabi Muhammad SAW dan para sahabat Berhasil menaklukan kota Mekkah. Keberhasilan-keberhasilan itu mereka raih di bulan suci ramadhan. (Mushannaf ‘Abdir Razaq, juz 4/264)

Selain itu, untuk penentuan awal dan akhir ramadhan dilakukan pemantauan hilal sebagaimana perintah Rosulullah. Jika ada yang berselisih maka khalifahlah yang akan melegalisasi kapan awal dan akhir ramadhan. Saat itu, di seluruh dunia tidak ada perbedaan awal dan akhir ramadhan antar muslim satu dengan yang lainnya. Semuanya bersatu dan satu komando di bawah ketetapan khalifah.

Begitulah ketika Islam diterapkan secara totalitas. tidak hanya pribadi, pemerintah juga ikut serta dalam menyemarakkan bulan ramadhan. Serta mendorong masyarakatnya untuk beribadah.

Semoga ramadhan di tengah pandemi kali ini  dapat lebih melatih kesabaran, kedisiplinan dan kepekaan kita terhadap sesama. Marilah kita menyiapkan diri dan mengerahkan energi selama ramadhan untuk lebih utuh memahami Islam, kemudian menebar kesadaran memperjuangkan tegaknya Islam kaffah. Agar ramadhan kali ini menjadi ramadhan terakhir tanpa khilafah.

Writer: (Ummu Safia)

Editor : Lap

Facebook Comments Box

Berita Terkait

Urgensi Masterplan Pariwisata Tanah Datar Berbasis Potensi
Jemput Bola Ke Pelaku Usaha di Desa Wisata, Kemenag Tanah Datar Adakan Layanan Sertifikasi Halal On The Spot
Berikut Jumlah Zakat Fitrah beras dan uang di sejumlah Provinsi Indonesia
Wakaf 1000 Hafiz Jilid Ke VII di Gelar
Aksel Ozora Reanda Putra Koto Tuo, Sungai Tarab Raih Peringkat 1 Hafizh Qur’an Padang TV
Yayasan Sosial Srikandi International ( YSSI ) ” Berbagi ” di bulan penuh berkah
PEDULI FAKIR MISKIN DAN ANAK YATIM,EMERSIA GROUP SEBARKAN 5000 SEMBAKO
TIM KHUSUS TSR TANAH DATAR KUNJUNGI MASJID NURUL HUDA SILABUAK PARAMBAHAN

Berita Terkait

Jumat, 19 Juli 2024 - 16:14 WIB

Urgensi Masterplan Pariwisata Tanah Datar Berbasis Potensi

Minggu, 5 Mei 2024 - 16:15 WIB

Jemput Bola Ke Pelaku Usaha di Desa Wisata, Kemenag Tanah Datar Adakan Layanan Sertifikasi Halal On The Spot

Senin, 1 April 2024 - 10:52 WIB

Berikut Jumlah Zakat Fitrah beras dan uang di sejumlah Provinsi Indonesia

Senin, 9 Oktober 2023 - 20:25 WIB

Wakaf 1000 Hafiz Jilid Ke VII di Gelar

Senin, 17 April 2023 - 06:54 WIB

Aksel Ozora Reanda Putra Koto Tuo, Sungai Tarab Raih Peringkat 1 Hafizh Qur’an Padang TV

Berita Terbaru

News

JKA Adalah Sosok Yang Tepat Untuk Pimpin Padang Pariaman

Selasa, 27 Agu 2024 - 12:29 WIB

News

RAMBATAN BARALEK GADANG,FESTIVAL BUNGO INAI DIGEBER

Minggu, 25 Agu 2024 - 15:35 WIB