bnewsmedia JAKARTA – Salah satu isu yang akan dibawa dalam KTT G20 pada tanggal 15-16 November 2022 di Nusa Dua Bali adalah ajakan Indonesia pada Negara G20 tentang isu kerusakan lahan (Land Degradation), Indonesia kembali mengajak negara G20 untuk menekankan komitmennya dalam mencapai target pengurangan 50% lahan terdegradasi pada tahun 2040 sesuai dengan Global Initiative yang dicanangkan sejak tahun 2020.
Dirangkum dari berbagai sumber mengenai isu land degradation, para delegasi meminta mempertahankan kerangka kerja yang sudah ada, termasuk mendukung upaya-upaya nyata Indonesia dalam merehabilitasi mangrove dan lahan gambut secara besar-besaran saat ini.
Sejalan isu land degradation tersebut Lembaga (NGO) Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingkungan Hidup & B3 Indonesia ( AMPHIBI ) yang dipimpin Agus Salim Tanjung,So,Si menyatakan dukungannya terhadap gelaran KTT G20 di Bali dan mengirimkan surat yang ditujukan kepada Presiden Republik Indonesia Ir.H.Joko Widodo dengan mendatangi langsung Kantor Sekretariat Negara Republik Indonesia di Jakarta pada,
Kamis (3/11/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dalam isi suratnya Agus Salim Tanjung,So,Si menyampaikan bahwa AMPHIBI sebagai pendamping 9 Kelompok Tani Hutan dan Nelayan dengan rata-rata anggota kelompok 100 hingga 500 orang per KTH mendukung penuh dan berharap bisa ikut serta melakukan Penanaman Mangrove (Tahura, Mangrove Forest) dalam Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G.20 di Bali yang dijadwalkan berlangsung di kawasan Nusa Dua Bali pada 16 November 2022,
Lebih lanjut Agus ST menjelaskan bahwa AMPHIBI selain ikut serta dalam penanaman mangrove pada ajang KTT G20 nanti ada beberapa hal yang juga akan dilakukan yaitu :
1. Penyerahan Cindera mata produk turunan mangrove hasil karya Kelompok Tani Hutan Mangrove ( KTH AMPHIBI Tanjung Rejo ) berupa Batik Mangrove, Topi dan Masker Mangrove serta Sendal Mangrove untuk 20 Presiden yang hadir di KTT G20.
2. Memperkenalkan pola tanam mangrove di area deburan ombak lebih dari 1 meter dan 100 meter dari bibir pantai menuju tengah laut yang telah berhasil dan tercatat dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
3. Memperkenalkan produk hasil turunan/olahan mangrove hasil karya UMKM KTH AMPHIBI berupa batik mangrove, sendal mangrove, masker mangrove, topi mangrove, kripik mangrove, dodol mangrove, nastar mangrove, kopi mangrove, juice mangrove, syrop mangrove, manisan mangrove, cendol mangrove dan lain-lain.
Sendal & Accesories Mangrove ” Semoga surat lembaga dan KTH AMPHIBI mendapatkan respon yang baik dari Bapak Joko Widodo dan harapan serta keinginan masyarakat melalui KTH AMPHIBI dalam keikutsertaan penanaman mangrove di KTT G20 dapat terwujud “,tutupnya