Menu

Mode Gelap

News · 9 Okt 2021 16:29 WIB ·

UNIK,KONTRUKSI BANGUNAN MUSEUM ISTANA BASA PAGARUYUNG LAMBANG ADAT DAN BUDAYA MINANGKABAU


 UNIK,KONTRUKSI BANGUNAN MUSEUM ISTANA BASA PAGARUYUNG LAMBANG ADAT DAN BUDAYA MINANGKABAU Perbesar

bnewsmedia.id Tanah datar – Bangunan kontruksi Museum Istana basa Pagaruyung secara keseluruhan terlihat unik dan beda dari bangunan museum-museum lainnya,dimana semua tiang berdiri dengan posisi miring ke kiri dan ke kanan, kecuali Tonggak Tuo yang berdiri tegak lurus. Konstruksi seperti ini mempunyai nilai-nilai falsafah sebagai berikut :

  1. Konstruksi bangunan yang semakin besar ke atas melambangkan bahwa Adat dan Budaya Minangkabau terus berkembang sejalan dengan kemajuan dan peradaban. b. Sementara konstruksi yang semakin mengecil kebawah memproyeksikan seolah-olah semua tiang-tiang tersebut bertemu pada suatu titik jauh di perut bumi, konstruksi ini melambangkan satu kesatuan. Bangunan Istano Basa Pagaruyung terdiri atas 3 (tiga) unsur yaitu : a. Kerangka Dasar b. Unsur Utama c. Unsur Penunjang Istano Basa Pagaruyung dengan semua unsur-unsurnya Mewakili dan melambangkan kehidupan Adat dan Budaya Minangkabau.Berikut arti dan makna yang ada pada bangunan Istano Basa Pagaruyung. 3. Kerangka Dasar Kerangka Dasar Istano Basa Pagaruyung terdiri dari batu sandi, tiang, unsur pemersatu, unsur pengokoh dan deretan tiang. a. Batu Sandi Batu Sandi adalah tempat berdirinya masing-masing tiang, keberadaan batu sandi memiliki sebuah kaum untuk masingmasingnya, sebuah batu sandi melambangkan kesepakatan dan kesatuan anggota kaum untuk memilih salah seorang laki-laki dalam kaum yang bersangkutan untuk menjadi pemimpin, suri teladan, penasehat, wakil dan pelindung mereka. Batu sandi tersebut juga melambangkan dukungan anggota kaum untuk mematuhi, melaksanakan dan mendukung kebijakan-kebijakan.
  2. Tiang Bangunan Istano Basa Pagaruyung terdiri dari 72 buah tiang,3 lantai dan 11 gonjong. Pengelompokan tiang bangunan Istano Basa Pagaruyung dibagi menjadi 6 kelompok, masing-masing kelompok mewakili dan melambangkan peran yang berbeda sesuai dengan letak dan fungsi masing-masing. Pengelompokan tiang Istano Basa Pagaruyung adalah : 1) Tiang Panagua Alek Deretan yang pertama dari depan dinamakan tiang panagua alek yang mewakili dan melambangkan peran penghulu kaum sebagai penasehat dari setiap pertemuan, kegiatan sosial dan keramaian ditengah-tengah masyarakat, deretan tiang panagua alek juga dinamakan tiang tap
  3. Tiang Temban Deretan yang kedua dari depan dinamakan tiang temban yang mewakili dan melambangkan keramah-tamahan, suka 12 menerima tamu dan suka menolong tanpa membedakan agama, bangsa dan warna kulit, tapi berdasarkan saling pengertian.
  4. Tiang Panjang Deretan yang ketiga dari depan dinamakan tang panjang yang mewakili dan melambangkan kemampuan pemimpin, cendikiawan Minangkabau dalam mengorganisir, memimpin, menciptakan, memberi, menjaga dan melindungi stabilitas, persatuan dan kesatuan kerajaan dalam semua aspek kehidupan, deretan Tiang Panjang juga dinamakan tiang Simajolelo.
  5. Tiang Puti Bakuruang Deretan yang keempat dari depan dinamakan tiang puti Bakuruang yang mewakili batas ruangan yang satu dengan yang lain dan melambangkan batas-batas ruang gerak dan tanggung 13 jawab urang sumando dirumah istrinya, tiang puti bakuruang juga dinamakan tiang biliak. Gambar 2.7 : Tian
  6. Tiang Suko Dilabo Deretan tiang yang paling belakang dinamakan tiang suko dilabo yang mewakili kaum wanita sebagai ibu, pendamping suami, pelaksana adat dan kebudayaan, Ia melambangkan komitmen kaum wanita untuk menyajikan yang terbaik yang bisa mereka lakukan demi kelangsungan hidup, keutuhan keluarga, kaum, adat dan kebudayaan Minangkabau
  7. Tiang Salek Istilah tiang salek berarti deretan tiang yang dipasang antara rasuak atas dan bawah, Ia terletak antara tiang puti bakuruang dan tiang dapua tapi dibalik kain kelambu di dalam kamar. Tiang Salek mewakili dan melambangkan peran generasi muda dan 14 generasi penerus masyarakat Minangkabau dan merelakan Adat dan Kebudayaan Minangkabau akan diwariskan.
  8. Tonggak Tuo Dalam adat Minangkabau Tonggak Tuo adalah Tonggak yang paling tua (yang pertama) dalam mendirikan Istano Basa Pagaruyung. Tata cara mendirikan Tonggak Tuo DITENT 8) Tonggak Gantung Dua buah tiang yang tegak diujung sebelah kanan dan kiri bangunan Istano Basa Pagaruyung tidak menyentuh permukaan tanah, kedua tiang tersebut dinamakan “Tunggak Gantuang“ yang mewakili keberadaan Datuk Ketemanggungan dan Datuk Perpatih Nan Sebatang sebagai peletak dasar kerangka Adat Minangkabau 15 dengan segala kebesaran dan peranannya dalam kehidupan.(AN/LAP).
Artikel ini telah dibaca 5 kali

badge-check

Editor

Baca Lainnya

Rayakan HUT RI ke 78, AMPHIBI Bersama Team BERITAMU Dan LSM KAtes Ajak Warga Tukar Sampah Sungai Dengan Minyak Goreng

19 Agustus 2023 - 10:28 WIB

AMPHIBI Bersama Mahasiswa Al Azhar Medan Sosialisasi Lingkungan Bersih dan Aksi Tanam Pohon di Desa Klambir

19 Agustus 2023 - 10:07 WIB

Pengurus IWOI DPW Sumut dan DPD Asahan dilantik

27 Juli 2023 - 21:37 WIB

Kompetisi Sains Madrasah Kabupaten Tanahdatar Tahun 2023 digelar

12 Juli 2023 - 10:29 WIB

Nofri Edison Walinagari Yang Inovatif, Tancap Gas Membangun Sungayang

12 Juli 2023 - 10:27 WIB

HARI JADI KAB.DELI SERDANG, AMPHIBI BERI NILAI OPD DAN KECAMATAN SE DELI SERDANG

23 Juni 2023 - 23:04 WIB

Trending di LH-B3