bnewsmedia.id – Ketercapaian hasil belajar siswa/i SD Negri 05 Rambatan di Era Pandemi Covid-19.
Di era pandemi covid saat ini, Pendidikan di Indonesia merupakan salah satu yang terkena dampak paling besar. Sejak pertengahan Maret 2020, Indonesia meningkatkan status bahaya Pandemi, sehingga semua harus melakukan pembatasan yang disebut sebagai Lockdown selama kurang lebih dua minggu lamanya, akibat Virus Corona , atau dikenal dengan sebutan Covid 19.
Pembatasan yang dilakukan selama dua minggu diharapkan bisa mengurangi resiko tingkat persebaran virus covid 19, tetapi ternyata hal ini tidak berjalan seperti yang direncanakan. Persebaran covid semakin besar sehingga Sekolah yang awalnya diliburkan selama dua minggu , mengalami perubahan yaitu Work from Home selama waktu yang belum bisa di tentukan. Hal ini mengakibatkan seluruh sekolah di Indonesia, mulai dari jenjang Taman Kanak-kanak sampai Universitas meliburkan peserta didik nya, karena di khawatirkan bahwa tingkat kerumunan yang tinggi, bisa menjadi Cluster baru pada persebaran covid 19.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Hal ini juga berlaku dengan sekolah yang penulis survei yaitu SDN 05 Rambatan. Penulis melakukan wawancara pada 20 Mei 2021 pada salah seorang guru dan juga beberapa wali murid. Sekolah yang terletak di jalan raya yang menghubungkan kota batusangkar dengan Danau Singkarak. SDN 05 Rambatan telah melakukan pembelajaran secara daring sejak bulan maret 2020, yang awalnya hanya merencanakan libur selama 2 minggu saja akan tetapi berubah total setelah kasus pandemi covid-19 yang dinyatakan sebagai bencana secara internasional. Dan mentri pendidikan Bapak Nadiem Makarim pun mengeluarkan keputusan untuk mengadakan PJJ (Pembelajaran Jarak Jauh) untuk menghentikan penyebaran Covid-19.
“Di masa pandemi covid-19 ini banyak sekali terjadi penurunan kualitas belajar siswa, terutama dalam hal memahami pembelajaran siswa sangat minim sekali penjelasan dari guru apalagi dalam memberikan motivasi kepada siswa/siswi SD menjadi tantangan yg sangat besar sekali.”, Tutur Ibu Pariati S.Pd, SD. Salah seorang guru sekaligus wali kelas, kelas 1 SDN 05 Rambatan.
“Anak-anak sangat susah sekali dalam mengerjakan tugas-tugas yang diberikan oleh guru. Mereka cenderung menunda-menunda mengerjakan tugas dan tetap bermain hp, jika di cek mereka seperti serius mengerjakan tugas. Tetapi, ditinggalkan sebentar saja mereka langsung bermain game online. Jadinya paket belajar mereka dihabiskan untuk bermain game online saja, bukan untuk belajar. Kami sebagai orang tua sangat kewalahan sekali dalam mendampingi anak-anak dalamproses belajar. Kami berharap setelah kenaikan kelas ini aktivitas belajar mengajar dapat dilakukan secara normal kembali.” Ujar Afni salah satu orang tua murid SDN 05 Rambatan.
“Anak saya sama sekali tidak mau mengerjakan tugas-tugas yang diberikan guru. Sudah banyak cara dan kiat-kiat yang kami gunakan tetap saja tidak mau.” Ujar asnimar salah satu wali murid juga.
Tentu saja hal ini sangat menjadi PR yang sangat besar dan sulit sekali untuk pemerintah terutama mentri pendidikan. Di satu sisi kondisi sesang tidak baik-baik saja akan banyak sekali resiko yang ditimbulkan jika pembelajaran secara tatap muak diadakan. Di sisi lainya peserta didik memerlukan sekali bimbingan dari para pendidik untuk arahan dalam pembelajaran. Meskipun situs internet dengan segala kemudahannya bisa di dapatkan dengan akses yang mudah. Point penting dari pendidikan di samping ilmu yang bisa diserap oleh peserta didik, adalah pendidikan karakter yang ditanamkan oleh para peserta didik.
Apalagi pada peserta didik di tingkat sekolah dasar yang masih sangat butuh sekali bimbingan karakter dan juga ilmu yang masih sangt minim sekali.
Hal ini menyebabkan penurunan pembelajaran yang sangat signifikan sekali terhadap kualitas pembelajaran dan juga tercermin dari hasil belajar siswa/i. Tugas-tugas yang diberikan pun tak jarang orang tua yang bersikeras untuk menyelesaikan dari pada siswa/i.
Semoga Covid-19 cepat berlalu dan seluruh peserta didik dapat kembali mengikuti proses pembelajaran secara normal.
Penulis
Keni Sandra Dan Dra. Hj. Demina, M. Pd
Mahasiswi dan Dosen IAIN Batusangkar