bnewsmedia.id, Kab.Bandung- Gabungan komunitas pendaki gunung jawa barat yang dikoordinir organizer Surili Adventure & Repala dibawah komando penanaman Danang Supraja (69) peserta tertua dari komunitas Legok Koffie lakukan pendakian untuk penanaman 450 pohon produktif di puncak gunung Geulis desa pinggir sari kec. Arjasari kab.bandung propinsi jawa barat, “pada Sabtu (30/01/2021)
Sekitar 100 peserta dari berbagai komunitas pendaki gunung yang dikoordinir organizer Surili Adventure dan Repala tersebut diantaranya, Leuweung Sunda, Petualang, Pendaki Gunung Bandung, Crosser,Baraya Bandung,Repala Bogor, Pendaki Sluredgur,Alam Rebahan,Rumah Kelana, Satapak Adventure, Bojong Seuteuh, Pecandu Gunung,Tebas Indonesia, GGS,Andalemi, Alaska, dengan sponsor Aliansi Masyarakat Pemerhati Lingungan Hidup & B3 Indonesia (AMPHIBI),Yayasan Wanareksa Nusantara Indonesia, Legok Koffie, Sadulur Adventur.
Dalam pendakian menuju puncak gunung Geulis dengan ketinggian 1154.mdpl, para komunitas masing-masing dibekali bibit pohon Pinus, Nangka dan Alpukat.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebanyak 450 bibit pohon produktif terkumpul dari donasi para komunitas untuk membantu pemerintah dalam pemulihan hutan gunung geilis yang terdampak gundul akibat karhutla sekitar 2 tahun lalu.
Dalam pendakian dibutuhkan kondisi fisik yang extra untuk melewati track yang extreme melalui pinggiran jurang yang curam dan jalan licin dan berlumpur karena habis diguyur hujan.
Banyak peserta pendaki yang menyerah untuk tidak melanjutkan pendakian dikarenakan lelah kecapean melintasi jalur pendakian yang extreme.
Melihat peserta menyerah, Danang Supraja yang berumur hampir 70 tahun tidak tinggal diam.
Selaku koordinator pendakian dirinya memberikan motifasi dan semangat kepada peserta dan berkata “saya umur menjelang 70 tahun masih mampu melanjutkan perjalanan sampai puncak” kalian yang masih muda tidak boleh menyerah, “ucap Danang.
Merasa malu dengan umur, maka seluruh pedaki yang tergolong pemula dan berumur rata-rata 20 tahun akhirnya melanjutkan pendakian dan berhasil sampai ke puncak Gn.Geulis dengan waktu 4 jam berjalan kaki dengan celana dan sepatu berlumur lumpur.
Turut hadir dalam aksi penanaman tersebut Tedy Sumarto. S.Hut. MM Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Bandung Selatan, Ketua Kelompok Tani Hutan (KTH) Gn. Geulis, Rochman, ketua Organizer: Surili Adventure dan Repala.
Penanaman pohon dilakukan pada hari minggu 31/1/2021 secara bersama yang dipimpin oleh Danang Supradja dari Legok-Koffie yang juga ketua koordinator “Manajemen Pohon Amphibi” wilayah kab.bandung jawa barat.
Sebelum acara penanaman dimulai, Danang Supradja menyatakan “Leuweung Hejo Rakyat Ngejo” yang artinya “Kita Jaga Alam, Alam Jaga Kita”.
“Aksi ini adalah sebagai bentuk kepedulian kita bersama terhadap lingkungan dan membantu pemerintah untuk menghijaukan kembali Gunung Geulis yang saat ini dikelola oleh Kelompok Tani Hutan (KTH) Gn.Geulis.
Mari kita beri semangat untuk ketua KTH kang Rochman beserta 11 orang anggota agar berhasil menggarap dan menghijaukan kembali lahan seluas 30 hektar di desa pinggir sari kec. Arjasari kab.bandung ini, ucap Danang Supradja.
Disamping itu Danang Supradja selaku ketua koordinator “Manajemen Pohon Amphibi” wilayah kabupaten Bandung menyampaikan pesan kepada peserta “salam dari ketua umum Amphibi Agus Salim Tanjung So,Si yang tidak dapat hadir karena kondisi kaki beliau belum bisa untuk melakukan pendakian gunung.
Perlu saya sampaikan bahwa dalam waktu dekat ini kita bersama Amphibi akan melakukan penanaman kembali dwngan jumlah ribuan pohon produktif diatas lahan seluas 8 hektar di Gunung Pipisan, ucap Danang.
Sementara Tedy Sumarto. S.Hut. MM selaku Administratur Perum Perhutani Kesatuan Pemangku Hutan (KPH) Bandung Selatan menyatakan apresiasinya terhadap seluruh para komunitas pendaki gunung yang telah peduli dan memberikan kontribusi nyata dengan melakukan penanaman pohon di puncak gunung Geulis ini.
“Mari kita sama sama menjaga keberlanjutan hutan dan lingkungan hidup di gunung geulis ini.
Semoga dengan adanya kepedulian para komunitas pendaki gunung dan organisasi lingkungan, kedepannya dapat bermanfaat dan bisa dirasakan banyak pihak dan anak cucu kita, “tutup Tedy. (**Lap)