bnewsmedia.id Tanah Datar – Nagari Kumango Kecamatan Sungai Tarab yang nota bone merupakan sebuah daerah yang cukup dikenal dikawasan bumi minangkabau, karena disinilah asal seni beladiri tradisional yang sangat dikenal di seantero dunia, seni beladiri silek tradisional yang bernama silek kumango.
Selain itu tradisi puput padi dan sendra tari juga masih terus dilestarikan oleh para generasi muda Kumango, buktinya pada 17 dan 18 September 2022 Nagari Kumango menggelar festival yang bertajuk basilek baluluk bajarami.
Festival yang sangat dinantikan oleh warga Tanah Datar, buktinya ribuan masyarakat hadir menyaksikan even yang dibuka oleh Wakil Bupati Richi Aprian ini.
ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain tradisi dan budaya juga kuliner khas daerah pun ditampilkan disini, bahkan hasil kerajinan masyarakat seperti pisau, pedang, parang dll turut meramaikan alek rang Kumango ini.
Penampilan Pesilat Kumango yang atraktif dan penuh makna mampu memukau pengunjung, betapa tidak seni bela diri asli Bumi Luhak Nan Tuo memiliki kandungan yang mendalam seperti yang disebutkan oleh Wakil Bupati Richi Aprian saat memberikan sambutannya
festival dibuka Sabtu (17/9) dengan ditandai peniupan pupuik batang padi oleh Wakil Bupati Tanah Datar Richi Aprian didampingi dua mantan bupati periode sebelumnya M. Shadiq Pasadigoe dan Zuldafri Darma serta Wali Nagari Kumango Iis Zamora Putra, di halaman masjid Amarullah yang juga merupakan icon nagari Kumango.
Selain itu, pada pagelaran festival Baluluak Bajarami nagari Kumango yang mendapat dukungan penuh dari seluruh masyarakat baik ranah dan rantau tersebut juga disertai penampilan silek Kumango yang sudah mendunia. Tidak itu saja, festival tersebut juga dimeriahkan dengan arak-arakan pawai serta penampilan kesenian khas nagari Kumango, juga yang tidak kalah menarik adalah bazar .
Wabup Richi juga sampaikan, bahwa nagari Kumango juga memiliki andil besar untuk Kabupaten Tanah Datar ini. “Terbukti dari sini telah banyak lahir tokoh-tokoh besar, terutama tokoh silek (silat) Kumango yang sudah mendunia,” kata Wabup.
Tidak sampai disitu, menurut Wabup nagari Kumango selain dikenal dengan silek Kumangonya juga terkenal dengan kerupuk jangek yang sudah sejak lama diproduksi oleh beberapa masyarakatnya.
Terkait dengan event yang memang dirancang untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui peningkatan UMKM dan kunjungan wisata serta untuk menggali seluruh potensi yang ada di nagari ini, menurut Wabup dari 7 (tujuh) yang sudah dilaksanakan telah mampu meningkatkan peredaran uang di nagari.
“Terbukti dari 7 pelaksanaan satu nagari satu event yang sudah terlaksana, dan dari hasil transaksi hampir 4 miliar rupiah uang beredar,” pungkasnya.
Sementara sebelumnya Wali Nagari Kumango Iis Zamora Putra berharap melalui event ini masyarakat nagari akan semakin kompak.
Dia juga katakan, event yang diberi nama Festival Baluluak Bajarami nagari Kumango ini memiliki makna yang cukup dalam terutama yang erat kaitannya dengan nenek moyang masyarakat nagari Kumango.
“Bukan cuma silek Kumango yang memiliki makna ‘lahie mancari kawan, batin mancari tuhan’ atau dilahir mencari kawan atau teman namun batinya tetap mencari tuhan. Festival Baluluak Bajarami juga menggambarkan bagaimana dulunya kebiasaan nenek moyang kita dalam menjalankan kehidupan mereka sehari-hari,” ujar Iis.
Dilain pihak Asri Nurdin yang merupakan salah seorang tokoh perantau nagari Kumango mengucapkan terima kasih kepada wali nagari beserta seluruh jajarannya dan masyarakat atas terlaksananya kegiatan ini.
“Kami mendukung penuh kegiatan ini, kalau tidak bisa dilaksanakan setiap tahun minimal 2 tahun sekali,” harapnya.
Setali tiga uang, dukungan juga disampaikan oleh Ketua Kerapatan Adat Nagari Kumango H. Nurman Dt. Panduko Intan yang juga menyatakan dukungannya atas terlaksananya kegiatan ini.
“Kami bangga acara ini terlaksana, bak mambangkik batang tarandam. Selain itu, orang kampung juga bisa terhibur dengan adanya acara ini,” sampainya. (FA/LAP)